Sebagai orangtua, saudara atau anak, mungkin kita pernah merasa gagal, tidak cukup sabar dalam banyak hal, terlalu keras kepala, atau menyesal atas kata yang terlontar, namun tak pernah diucapkan.Â
Paus Fransiskus meminta untuk memberi ruang bagi pengampunan, bila ada kasih. Salah satu pesan yang paling terkenal dari dokumen Amoris Laetitia, tentang kasih dalam keluarga berbunyi demikian.Â
Tiga kata ajaib yang harus sering kita ucapkan dalam keluarga adalah: ‘Tolong’, ‘Terima kasih’, dan ‘Maaf’.
Tentang konflik, perpisahan, dan ketegangan dalam keluarga, Paus tidak menghakimi, tetapi merangkul. Menurut beliau, keluarga yang terluka bukanlah  keluarga yang gagal, justru tindakan tidak saling memaafkan membuatnya menjadi gagal.
Paus Fransiskus memberikan harapan  bahwa dimana ada kasih, tentu ada pengampunan, meskipun terluka dan tidak selalu mulus dalam perjalanannya. Â
Anak tidak butuh orangtua yang sempurna, mereka butuh orangtua hadir
Dalam dunia yang serba cepat dan sibuk, Paus Fransiskus mengajak kita untuk memperlambat langkah, terutama saat berada di tengah keluarga. Beliau menginginkan kita  untuk benar-benar hadir sepenuhnya, dengan hati.
Yang terpenting bukanlah memberikan barang, tetapi memberikan diri. Anak-anak tidak butuh orang tua yang sempurna. Mereka butuh orang tua yang hadir  (Amoris Laetitia).
Kesibukan kita di dunia ini menyebabkan kita terlalu sering menukar waktu bersama keluarga dengan hal-hal yang tampak lebih "mendesak". Â Tapi di mata Paus Fransiskus, waktu adalah hadiah terbesar yang bisa kita berikan, dan keluarga adalah tempat utama untuk menghadirkannya.
Keluarga bahagia (Foto: AlisaDyson/Pixabay)

Paus Fransiskus juga mengingatkan bahwa kasih dalam keluarga tidak berhenti di dalam tembok rumah, tetapi juga kepada tetangga, orang miskin, orang asing, dan siapa pun yang terlupakan.
Paus Fransiskus  tidak menawarkan teori, tetapi menawarkan pengalaman yang dijalani setiap hari oleh keluarga biasa, termasuk Saya dan juga Anda, berangkat dari tindakan kecil yang dilakukan dengan setia, hari demi hari hingga menjadi hal yang paling indah.Â
Karena demikianlah, Â bahwa di balik hal-hal yang tampak sederhana, tersembunyi kekuatan kasih yang mampu membentuk dunia.