Mohon tunggu...
Teti Taryani
Teti Taryani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang suka menulis. Author novel: Rembulan Merindu, Gerai Kasih, Dalam Bingkai Pusaran Cinta. Kumcer: Amplop buat Ibu, Meramu Cinta, Ilalang di Padang Tandus. Penelitian: Praktik Kerja Industri dalam Pendidikan Sistem Ganda. Kumpulan fikmin Sunda: Batok Bulu Eusi Madu, Kicimpring Bengras.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Pulang

19 November 2022   08:22 Diperbarui: 19 November 2022   08:28 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ayolah, aku menunggu waktu seperti ini. Jujur, aku tetap Jalilmu yang dulu, Nita!"

Jalil meraih lenganku dengan kedua tangannya. Refleks aku menarik tanganku dan menjerit sekuatnya. Berharap Mak Nah yang biasa membantu pekerjaan dapur bisa mendengar teriakanku. Tubuhku bergetar hebat melihat tatapnya buas dengan napas terengah. Api membara di matanya. Geraknya cepat. Tetiba telapak tangannya membungkam mulutku. Aku meronta sekuatnya. Namun tenagaku tidak sebanding dengan kekuatannya. Lelaki jahanam itu menghimpit tubuhku setelah aku terjerembab di atas kasur karena dorongannya.

"Dengar, Nita! Aku tidak akan mencelakaimu. Aku hanya ingin kita kembali seperti dulu."

Kukerahkan semua kemampuan yang kumiliki. Meronta dalam himpitan tubuh yang kekar. Di antara air mata keputusasaan, bayangan ayah berkelebat membuat nasihatnya kembali terngiang. Bahwa ke mana pun aku pergi jangan pernah menanggalkan benda kecil itu. Benda yang selalu kusimpan dengan tali di paha untuk digunakan dalam keadaan terdesak.

Dalam hitungan detik, himpitan Jalil berubah menjadi semakin longgar. Suaranya serup kambing sekarat. Dengan sisa-sisa tenaga, kudorong tubuhnya ke samping. Di lehernya tertancap kujang kecil pemberian ayahku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun