Mohon tunggu...
Okti Li
Okti Li Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Nikah di Kampung Urusannya di Kota

27 Mei 2022   06:28 Diperbarui: 27 Mei 2022   07:57 1460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya bersama suami dan ibu, juga keluarga adik foto bersama bersama sepupu yang sudah saya anggap seperti adik kandung. Dok Pribadi

Alhamdulillah, waktu mudik kali ini sepupu paling dekat dengan saya telah sah menikah. Meminang pujaan hatinya yang sudah hampir lima tahun dikenalnya.

Saya bilang sepupu paling dekat, karena sejak kecil saya sempat mengasuhnya. Rumah kami pun cukup dekat. Ia adalah putra pertama dari bibi bungsu dari pihak ibu.

Sekian lama sepupu merantau. Saat pandemi pun tidak pulang sama sekali. Pulang-pulang mendadak mudik seminggu sebelum lebaran, disertai kabar akan melangsungkan pernikahan pada Minggu, 22 Mei 2022.

Orang tuanya, termasuk kami sebagai keluarga besarnya tentu saja merasa kaget. Masalahnya pernikahan itu kan bukan acara biasa. Harus mempersiapkan segala sesuatunya. Apalagi sepupu saya ini laki-laki, sudah sepantasnya memberikan yang terbaik kepada calon istrinya nanti. Baik dari segi acara, maskawin, dan semuanya.

Tapi sepupu saya anteng saja. Tidak memikirkan kegelisahan ibunya. Yang jadi kegelisahan bibi tentu saja permasalahan yang dipikirkan hampir semua orang, yaitu soal keuangan. Untuk persiapan lebaran saja kami ini selalu pas-pasan, apalagi bulan Syawal akan dilanjutkan ke acara pernikahan. Dana dari mana dalam waktu sekejap itu?

"Udah, Ma. Semua biaya udah lunas ke wedding organizer. Maskawin dan semuanya juga udah siap termasuk buat ketering keluarga. Uang untuk calon besan Mama juga sudah dikirim kok. Semuanya Insyaallah lancar. Mama ga usah khawatir." Ucap sepupu saya ketika kami berkumpul mengadakan acara buka puasa bersama sekaligus membahas rencana pernikahannya.

Setelah solat tarawih berjamaah, sepupu saya bercerita kalau selama ini ia nabung ketat untuk biaya pernikahan dan semuanya. Sedikit demi sedikit uang gajinya ia sisihkan. Seolah tidak ada perencanaan apa-apa karena semua dilakukan serba digital.

Ya, meski kami tinggal di kampung tapi untuk transaksi keuangan semua sudah sangat mudah. Apalagi transaksi digital yang aman dan cepat, semua itu sudah jadi jaminan setiap jasa perbankan.

Pantas kalau sepupu bisa menyelesaikan urusan biaya pernikahan saat ia masih berada di kota. Sehingga saat ia pulang kampung, semua urusan justru telah selesai.

Kerennya lagi pihak wedding organizer di kampung yang dipakai sepupu pun sudah menggunakan aplikasi BRImo dan transaksi QRIS untuk semua metode pembayarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun