Mohon tunggu...
Tesalonika Hsg
Tesalonika Hsg Mohon Tunggu... Kompasianer 2024

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ngidam Mie, Cokelat, atau Junk Food? Mungkin Tubuhmu Sebenarnya Butuh Ini

29 Juni 2025   16:21 Diperbarui: 2 Juli 2025   11:39 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Nyemil (Sumber: Pexels/Moose Photos)

Dengarkan Tubuhmu, Bukan Rasa Bersalahmu

Saat kamu mulai mendengarkan sinyal dari tubuh, kamu akan sadar bahwa makan sehat itu bukan soal menyiksa diri atau memusuhi makanan yang kamu suka. 

Justru sebaliknya, ini soal mengenal diri, memahami kebutuhan tubuh, dan menjawabnya dengan cara yang lebih cerdas.

Tubuh kita pintar, hanya saja kita sering terlalu sibuk atau terlalu keras menilai diri sendiri sampai lupa bahwa tubuh cuma butuh sedikit perhatian. 

Kadang, rasa lelah yang kita kira butuh kopi manis, sebenarnya butuh tidur yang cukup. Keinginan makan gorengan sore-sore bisa jadi sinyal bahwa energi kita sudah turun karena kurang asupan karbo atau karena terlalu stres seharian.

Jadi lain kali kamu merasa craving berat, tahan sebentar, tarik napas, dan coba tanya, "Sebenarnya tubuhku butuh apa, sih?" 

Mungkin jawabannya bukan mie. Mungkin yang kamu butuh hanya sepotong ubi rebus dan waktu istirahat sepuluh menit.

Dan itu gak apa-apa. Sebab mengenal tubuh sendiri, justru langkah paling sehat dalam perjalanan makan yang lebih bijak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun