Fokus pada pembelajaran dan pertumbuhan juga sangat penting. Saat menjawab pertanyaan ini, alihkan perhatian dari pengalaman negatif ke pelajaran yang didapat.Â
Anda bisa menyatakan bahwa meskipun pengalaman di perusahaan sebelumnya tidak sesuai harapan, banyak hal yang dipelajari tentang diri sendiri dan apa yang dicari dalam karier.Â
Misalnya, Anda bisa mengatakan, "Saya menyadari bahwa chemistry antara asisten dan atasan sangat penting untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, saya ingin mencari posisi di mana saya dapat menemukan hubungan kerja yang lebih harmonis."
Nada positif saat menjawab pertanyaan ini juga sangat krusial. Menghindari pembicaraan buruk tentang mantan atasan atau rekan kerja akan memberikan kesan profesional.Â
Sebaliknya, fokuslah pada apa yang dicari dalam pekerjaan baru. Jika resign karena merasa tidak ada peluang untuk berkembang, nyatakan bahwa Anda mencari posisi yang menawarkan tantangan baru dan kesempatan untuk belajar.Â
Penekanan pada keinginan untuk berkembang akan memberikan kesan bahwa Anda adalah individu yang ambisius dan siap menghadapi tantangan.
Persiapan dan Latihan Sebelum Wawancara
Persiapan sebelum wawancara juga tidak kalah penting. Luangkan waktu untuk merenungkan pengalaman kerja sebelumnya dan alasan di balik keputusan untuk resign.Â
Menyusun jawaban yang jelas dan terstruktur akan membantu Anda merasa lebih percaya diri saat menjawab pertanyaan tersebut.Â
Cobalah untuk berlatih menjawab pertanyaan ini di depan cermin atau dengan teman. Latihan ini akan membantu Anda mengasah cara penyampaian dan mengurangi rasa gugup saat wawancara.
Selain itu, penting untuk mengaitkan alasan resign dengan posisi yang dilamar.Â