Mohon tunggu...
Fahmi Ulum
Fahmi Ulum Mohon Tunggu... Peternak -

Peternak

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Perpustakaan (4)

29 Februari 2016   09:22 Diperbarui: 23 Maret 2016   10:14 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Aku undur diri menuju mejaku. Kulihat teman-teman staff Pustakawan telah berada di meja masing-masing. Ku lihat Dewi yang tertunduk seperti membaca buku tetapi sesekali melihat ke monitor komputernya. Pak Angga, Bu Andini, Pak Anton, Bu Ria, Zahra, Fahri, dan lain-lain, semua sedang sibuk. Mereka, teman kerjaku 'apakah bisa disebut teman?' tiba-tiba muncul pikiran seperti itu di kepalaku.

Mungkin karena kami hanya berinteraksi di ruangan ini. Hanya untuk kebutuhan kerja. Karena ketika kaki telah melangkah keluar dari pintu kaca itu, fikiran juga keluar dari pekerjaan ini. Aku tak tahu. Tapi itulah yang kurasakan.

Oh.. Aku lupa seseorang. Ku taruh tasku di meja, ku balikkan langkah ke ruangan belakang, ruangan gudang dan arsip.

Seseorang sedang duduk dengan kaki berselonjor di meja.

“Hei.. mana saja lu?” Di berdiri menyambutku. Dia adalah David. Baru sekitar satu tahun di sini. Anak paling berantakan yang pernah ku kenal, paling tidak di lingkungan kerja ini.

“Sorry ching, ane lagi sibuk kerja” Tawa pecah di antara kami. Kucoba mengikuti cara bicaranya

“Lha emang gua ga kerja?” Dia melemparku dengan potongan snack di mejanya. “Sini-sini duduk..! Jangan bilang lu mau nyari sesuatu..!” Dia paling malas kalau harus mengeliling ruangannya untuk mencarikan sesuatu, padahal itu adalah pekerjaannya.

“Lha.. lu bilang lagi kerja” Tawa kembali pecah di antara kami. Kuambil kursi dan duduk di sampingnya.

“Gimana.. apa yang baru?” Dia bertanyaku. Yang dia maksud adalah musik. Kami biasa mengobrol dan bertukar fikiran tentang musik.

“Ga ada. Banyak kerjaan minggu ini.” Kulihat background komputernya yang masih bertulisan PUNK berwarni putihh.

Gue ada nih, coba dengerin!” Dia menyalakan mini speaker yang jacknya telah terpasang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun