Pernahkah Kamu Merasakan Hal Ini?
Pernahkah kamu merasa lelah membuka hati, karena ada satu nama yang masih terlalu kuat bertahan di dalam dirimu? Pernahkah kamu mencoba memberi ruang untuk orang baru, tapi akhirnya tetap kembali pada satu wajah yang tak tergantikan?
Itulah yang saya rasakan. Di titik ini, saya menyadari bahwa bukan karena tak ada yang datang, tapi karena hati saya sudah lebih dulu menemukan rumahnya---dan rumah itu masih dia.
Kenangan yang Tak Tergantikan
Ada saat di mana hati sampai pada titik lelah. Bukan karena tidak ada yang mencoba masuk, melainkan karena ruang itu sudah terlanjur penuh oleh satu nama yang tak tergantikan. Dia masih menjadi pusat dari segalanya, nomor satu yang tak pernah tergeser.
Saya tidak menutup pintu sepenuhnya. Beberapa orang hadir, memberi perhatian, mengajak berbagi cerita, bahkan mencoba membawa kebahagiaan baru. Namun kenyataannya, hati saya tetap menolak. Bukan karena mereka tidak baik, melainkan karena hati ini sudah terlalu terpaut pada dirinya.
Bagaimana bisa saya berpaling, jika kenangan bersamanya begitu hidup? Cara dia berbicara, cara dia mendengarkan, hingga cara dia menatap---semua itu begitu membekas. Ia meninggalkan jejak yang terlalu dalam untuk digantikan siapa pun.
"Cinta sejati tidak pernah memberi alasan untuk melupakan. Ia hanya tahu satu nama, dan bertahan di sana."
Malam Sederhana yang Berarti
Saya masih ingat malam ketika kami duduk lama di McDonald. Hanya berdua, berbincang panjang, tertawa kecil, dan merekam momen sederhana lewat foto dan video. Saat itu, dunia seakan berhenti. Hanya ada kami berdua, dan semuanya terasa sempurna.