Mohon tunggu...
Tegar Dwi Putra Ramadhan
Tegar Dwi Putra Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa/Part time worker

Semenjak duduk di bangku sekolah dasar saya memiliki ketertatikan berbicara dan mendapat attention dari teman teman saya, hingga menginjak pendidikan menengah atas, saya gemar berbicara, dan presentasi di depan kelas. Saya juga cenderung memiliki ketertarikan di bidan jurnalism, tak jarang saya mengikuti update perpolitikan di indonesia, berdasarkan pertimbangan tersebut, saya terdorong untuk melangkah lebih jauh yang membuat saya memilih ilmu komunikasi sebagai studi lanjutan. Perkenalkan Saya Tegar Dwi Putra Ramadhan, mahasiswa ilmu komunikasi yang berharap dapag mewujudkan mimpi dengan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Etika sebagai landasan Utama : Sarana meningkatkan Literasi Digital Bangsa

9 Mei 2025   13:26 Diperbarui: 9 Mei 2025   13:32 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
literasi, Musium Gedung Sate Bandung

Arus new media dan social media yang semakin deras, membuat berbagai kalangan mulai terbiasa memggunakanya. Tanpa di sadari seringkali kita berlebihan dalam bersocial media, tak jarang ujaran kebencian yang kita lontarkan, penyebaran hoax yang kita timbulkan, serta hal negatif lainya. 

Media memiliki peran penting dalam pembentukan opini publik, hal ini di jelaskan dalam beberapa teori komunikasi. Dimana media social dapat dengan mudah memprofokasi orang lain untuk menyerang orang lain, maka di perlukan filter untuk membatasi dan menyaring segala bentuk informasi yang di rasa kurang pantas dan kurang cocok di layangkan.

Lalu apa filter yang cocok, yang pantas di jadikan landasan untuk bermedia? Jawaban yang paling simple dan di pelajari sedari dini adalah etika.

Kenapa etika bermedia social itu sangat penting? 

Dengan mengetahui batasan, dan etika bermedia social kita akan terbiasa untuk memilah dan memilih hal mana yang sebaiknya di kemukakan dan hal mana yang sebaiknya di simpan. Etika bermedia social juga dapat menjadi sarana meminimalisir penyebaran hoax dan ujaran kebencian. 

Menjadikan etika sebagai landasan utama bermedia social juga dapat mecegah konfil, seringkali tak jarang media social menjadi sarana untuk saling serang, memberi ujaran kebemcian, fitnah dan sebagainya. Hal ini tidak akan terjadi bilama etika itu sendiri menjadi landasan seseorang bermedia social

Dengan etika juga kita dapat meningkatkan literasi digital yang saya rasa di indonesia ini masih sangat tertinggal jauh. 

Meskipun jika kita lihat survey lembaga, indeks literasi digital di indonesia mengalami peningkatan pada tahun 2022, tapi hal ini masih belum cukup jika di bandingkan dengan populasi warga di indonesia yang sangat banyak. Jika di bandingkan dengan negara negara berkembang lainya, indonesia masih bisa di bilang sangat tertinggal jauh. Hal ini membuktikan bahwa masih banyak tantangan yang di hadapi untuk meningkatkan literasi digital itu sendiri.

Lalu bagaimana etika mempengaruhi literasi digital itu sendiri? 

Etika seringkali di jadikan nilai dasar, untuk membuat boundaries bermedia social. Hal ini dapat menjadi pengaruh besar bagi literasi digital itu sendiri. Beberapa hal yang akan sangat berpengaruh dan dirasakan ketika etika menjadi landassan atau nilai dasar seseorang bermedia social adalah :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun