Hujan turun di atas hutan bakau. Tak ada burung burung di sini. Orang orang menyimpan tubuhnya. Menjauh dari perempatan. Bagaimana menggambar sepi yang menjalar? Seperti akar akar pohon tua yang menjuntai ke tepi leher.Â
Harapan dan ketakutan bergerak dalam sepi. Berlari dan berkejaran dalam bayang pikiran. Kadang menjadi hantu dan mimpi yang mencekik tiba tiba.Â
Adakah sepi tanpa kesakitan? Kaki kaki hujan yang kecil menimpa kepalaku yang sudah tipis.Â
Aku menempuh jalanan kampung yang bercampur lumpur.ia adalah petuah untuk mengingat tempat kembali yang sepi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI