Senyummu hinggap di jendela
Yang pintunya belum terbuka
Warung kopi juga belum buka
Di seberang ada yang baru selesai balapan liar.
Suara suara masih sembunyi. Kafe kafe yang masih buka telah mengunci kenangan waktu.
Beranjak sebentar membasuh wajah
Membawa kening ke sajadah
Menyusur jalan setapak di antara sawah.
Membuka ufuk jiwa
Mengekalkan bahagia
Baca juga: Pagi!
Baca juga: Pagi-pagi Makan Kue Serabi
Baca juga: Pagi Bertunas
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!