dia pergi malam hari
meninggalkan jantungnya
dalam sepi dan lamunan
perlahan dia menyusul
ibukota, Â mendengar suara suara
memanggilnya, mewah dan merdu.
setiap malam
sampai sekarang
suara suara itu
berderu dan bergerilya
di tepian kepalanya:
rapuh dan parau
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!