Sebuah batu berkata kepada batu lain di sekitar istana sultan:
Aku tak pernah bahagia dengan keadaanku di dalam benteng yang telanjang dan berlumut ini, tempatku yang layak adalah dalam istana sultan yang megah dan wangi.
Batu di seberang sana berkata:
Wahai batu yang malang, putusan hukum bagimu adalah kematian, baik engkau berada di benteng ini atau di dalam istana sultan. Besok: istana sultan dan benteng ini akan dihancurkan atas perintah para pengikut sultan, agar mereka bisa bermain dari awal, dan membagi peranan mereka kembali.
Diadaptasi/dinukil seperlunya dari Percakapan Batu karya Abd. Wahab Albayati. Penerbit putra langit.2001.hal.237
(cinta, kematian&keterasingan)