Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mimpi Istana Pasir

20 Maret 2024   11:29 Diperbarui: 20 Maret 2024   11:34 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kuburan hatiku, digali jauh ke dalam tanah jiwaku

Di pantai yang jauh, dari tempat gelap, tempat aku mengirimkan kartu pos

Menuju kehidupan yang lebih baik, menari di cakrawala, dari mimpi di benakku

Gelombang laut memangku butiran-butiran pecahan kerang laut yang terbawa dari terumbu karang

Pohon-pohon tinggi berdaun lebar, berjaga-jaga.

~

Dalam mimpi ini, aku duduk sebagai seorang anak yang membangun istana pasir. Di bawah langit biru yang diterangi matahari

Penuh kepolosan, masih percaya hidup aman. Tidak sadar akan gempa.

Menunggu hari-hari ke depan, saat awan gelap akan mendatangkan hujan

Saat sirene berbunyi, dan api menyala tak terkendali

Saat matahari terbit, akan terasa dingin dan sepi, melintasi langit berwarna darah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun