Pintu terbuka di ufuk masa
awan menua
dan bumi makin terbebani
aku melihat beribu mata
berlarian di selembar maya
sebelum tidur hingga kembali tidur
saat berdiri atau duduk
di pesawat atau kapal
di tepi parit
atau di cafe favorit
selembar maya
disentuh sejadi jadi
seperti sentuhan pesona
yang tak terpecahkan,
meraba, mencerna,
menyublim jiwa
pencarian tiada habis,
semua telah tertanam,
terinstal dalam genggaman:
selembar maya melelehkan otak kita,
mencekik batang jantung:
sunyi. temaram. orang orang pulang sendiri.orang orang teralineasi, tersisih dengan rapi.