Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selembar Maya

6 Oktober 2021   20:55 Diperbarui: 6 Oktober 2021   21:26 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepi. sumber: pinterest.com

Pintu terbuka di ufuk masa
awan menua
dan bumi makin terbebani
aku melihat beribu mata
berlarian di selembar maya

sebelum tidur hingga kembali tidur
saat berdiri atau duduk
di pesawat atau kapal
di tepi parit
atau di cafe favorit
selembar maya
disentuh sejadi jadi
seperti sentuhan pesona
yang tak terpecahkan,

meraba, mencerna,
menyublim jiwa
pencarian tiada habis,
semua telah tertanam,
terinstal dalam genggaman:
selembar maya melelehkan otak kita,
mencekik batang jantung:


sunyi. temaram. orang orang pulang sendiri.orang orang teralineasi, tersisih dengan rapi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun