Karebet tersenyum tipis. "Angin hanya bisa merontokkan daun, Kanjeng Raden Ayu. Akar tetap ada di bumi."
Namun di balik senyum itu, ia sadar: keputusan Sultan telah membuatnya jadi sasaran. Kini ia bukan hanya ksatria pengawal dagang. Ia adalah Senopati Muda Demak---dan musuhnya tidak lagi bersembunyi di laut, melainkan duduk berdampingan di balairung istana.
Bersambung
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!