Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Joko Tingkir Bag 12

12 September 2025   15:03 Diperbarui: 12 September 2025   15:03 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joko Tingkir: skrinsyut 

Namun, Sultan tidak terburu-buru. Ia mengangkat tangan, menghentikan semua bisik.

"Jaka Tingkir," ucapnya, "kau telah membuktikan keberanianmu. Tapi keberanian bukanlah tujuan akhir. Kesetiaan, kebijaksanaan---itulah ujian yang lebih berat. Mulai hari ini, kau kuangkat sebagai Senopati Muda Demak."

Ruangan bergemuruh. Sebagian terkejut, sebagian tidak rela. Anak desa dari Tingkir kini resmi mendapat kedudukan di jantung kekuasaan Demak.

Karebet menunduk dalam, berusaha menyembunyikan debar hatinya. Ia tahu, jabatan ini bukan hadiah, melainkan ujian baru.

Kemarahan yang Tertahan

Di balik keramaian paseban, seorang bangsawan muda menggertakkan giginya. Ia adalah kerabat dekat Arya Penangsang.

"Anak desa itu... sekarang senopati? Ini penghinaan bagi darah biru."

Bisikan dendam itu mulai berakar, menunggu waktu untuk tumbuh menjadi badai.

Tatapan Retna Kencana

Di luar paseban, Retna Kencana menunggu kabar. Saat Karebet keluar dengan wajah tenang, matanya langsung berbinar. Ia tahu apa yang terjadi. Dengan suara pelan ia berucap:

"Adimas, langkahmu kian tinggi. Tapi ingat, semakin tinggi pohon, semakin kencang angin mengguncang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun