Nagabei Long Wall
Saya berbelok ke arah barat dan mulai berjalan menyusuri jalur luar parit. Ini bukan bagian tur standar, tapi justru terasa lebih otentik. Saya berjalan perlahan di antara tembok batu berundak yang melengkung tajam ke dalam, sebuah bentuk pertahanan khas yang dirancang agar musuh kesulitan memanjat. Jalur ini dikenal juga dengan nama "Nagabei Long Wall", karena lekukannya seperti tubuh naga yang melingkar di kaki bukit.
Nagabei Lonh Wall adalah dinding batu sepanjang 242 meter yang membentang lurus di sisi selatan kastel, sejajar dengan aliran Sungai Tsuboi. Struktur seperti ini sangat jarang dijumpai di kastel Jepang lainnya. Tembok ini dibangun dengan teknik "uchikomihagi", yaitu batu-batu yang dipotong umum dan dipasang dengan rapi tanpa mortar---lebih teratur daripada batu alami kasar (nozura-zumi), namun tidak sehalus potongan presisi (kirikomi-hagi).
Bagian atas tembok terdiri dari dinding tanah berlapis---bagian bawah ditutupi papan kayu hitam, bagian atas ditutup jeramik putih, dan atapnya memakai genteng---menciptakan kontras hitam-putih yang menjadi ciri khas visual Kumamoto Castle.
Nagabei berarti "tembok panjang", dan karena bentuknya yang panjang dan tegak, masyarakat lokal kadang membayangkan bentuk naga melingkar sebagai simbol pertahanan yang tak tertembus.
Di satu titik, saya berhenti di depan patung Kato Kiyomasa (1562--1611) dalam posisi duduk dengan penuh wibawa. Ia mengenakan zirah perang (kacchu) lengkap dan helm perang tinggi khas komandan, (nagaeboshi). Tangannya tampak menggenggam tongkat komando bertali---simbol kepemimpinan di medan perang.
Didirikan pada tahun 1979, patung perunggu ini bukan sekadar karya seni, tetapi bentuk penghormatan yang dalam dari warga Kumamoto terhadap pemimpin besar yang membangun fondasi kota mereka.
Sosoknya digambarkan dengan wajah yang keras namun tenang. Ia seperti mengawasi kastel dari jauh, bahkan berabad-abad setelah masanya.
Kato Kiyomasa, seorang daimyo legendaris yang bukan hanya dikenal sebagai jenderal tangguh zaman Sengoku, tetapi juga sebagai perancang dan pembangun Kumamoto Castle.
Kato Kiyomasa dikenal luas sebagai jenderal berani yang turut serta dalam Invasi Korea oleh Toyotomi Hideyoshi, tetapi kontribusinya di Kumamoto jauh melampaui urusan militer. Ia dikenal sebagai insinyur ulung yang merancang sistem irigasi dan pertanian di wilayah Kumamoto, serta pemimpin bijak yang menata tata kota dengan perhitungan cermat.
Karya terbesarnya adalah pembangunan Kumamoto Castle yang dimulai tahun 1601 dan rampung dalam waktu sekitar 7 tahun. Struktur kastel yang dirancang dengan strategi pertahanan tingkat tinggi menjadikannya salah satu dari tiga kastel paling bersejarah di Jepang.
Setelah gempa bumi besar tahun 2016, banyak bagian Kumamoto Castle mengalami kerusakan serius. Dalam masa pemulihan yang panjang, patung Kato Kiyomasa menjadi simbol harapan dan keteguhan warga Kumamoto. Ia seolah mengingatkan bahwa kota ini pernah dibangun dari nol oleh tangan pemimpin pemberani---dan semangat itu akan terus hidup.
Warga kerap meletakkan bunga, atau berdoa di depan patung ini. Saat festival atau perayaan tertentu, tempat ini menjadi titik kumpul warga maupun wisatawan yang ingin merasakan denyut semangat lokal.