Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen , penulis buku “1001 Masjid di 5 Benua” dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berlayar ke Amakusa, Rumput Surga di Selatan Kyushu

26 Juli 2025   08:12 Diperbarui: 26 Juli 2025   08:55 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Setelah sekitar 50 menit perjalanan dengan kereta api D&S A Train dari Kumamoto, kami tiba di Misumi.

Begitu turun dari kereta, masih di dalam stasiun, ada Tourist Information centre. Kami mampir sebentar dan melihat jadwal kereta kembali ke Kumamoto serta jadwal feri ke Amakusa.  Petugasnya, seorang perempuan berusia sekitar empat puluh tahun, menjawab pertanyaan dengan ramah, walau dalam bahasa Jepang campur Inggris yang terbata-bata.

Stasiun Misumi: dokpri 
Stasiun Misumi: dokpri 


Dar luar stasiun, saya mengagumi keindahan stasiun Misumi.
Stasiun ini, walau mungkin tak banyak disebut dalam panduan wisata, berdiri anggun dengan arsitektur barat klasik: krem pucat, atap merah bata, dan menara kecil bertahtakan salib putih di atasnya seperti gereja tua di kaki bukit di Swiss. Tapi ini Jepang, dan langit di atasnya adalah langit Kyushu yang biru pekat di musim panas yang  membakar kulit, tapi menyegarkan mata.

Di halaman stasiun, angin laut membawa aroma asin yang tipis.
Kami baru turun dari A-Train yang elegan dan penuh nostalgia, kereta hitam-hijau keemasan yang sebelumnya kami tumpangi dari Kumamoto.

A Train: dokpri 
A Train: dokpri 

Namun, untuk kembali ke Kumamoto nanti, kami tidak lagi naik A-Train---bukan karena tak suka, tapi karena tiket reservasinya ingin kami simpan untuk kereta D&S lain seperti Yufuin no Mori atau Aso Boy.

Cuaca Siang itu lumayan panas menyengat. Musim panas Kyushu di bulan Agustus memang dikenal ganas. Matahari memancar dari segala arah, memantul di permukaan laut, di atap mobil, bahkan di ubin halaman toko. Untungnya, kami membawa payung  yang kami pinjam dari hotel. Payung ini bukan untuk hujan, melainkan untuk bertahan dari sengatan matahari. Payung itu pun unik: bisa digunakan juga menjadi tongkat. .

Tiket feri: dokpri 
Tiket feri: dokpri 

Lalu kami melangkah santai ke dermaga yang jauhnya sekitar lima menit berjalan dan antri membeli tiket feri Takarajima Line---tiket pulang-pergi seharga 1.800 per orang. Di sana, kapal Vista Bonita sudah menunggu di atas air yang tenang. Kapal itu tidak terlalu besar, tapi terlihat modern dan nyaman, dan tampak kokoh. Tertulis "Sea Cruise" di sisi badannya, dengan dekorasi sederhana dan warna putih yang dominan. Kapasitas penumpangnya  mungkin sekitar 90 orang saja dan kami bisa memilih duduk di dek yang lebih terbuka atau di dalam kabin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun