Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Eugene-Henri Gavand, Perintis Transportasi Trem Funikular Bawah Tanah di Istanbul

3 September 2021   14:49 Diperbarui: 3 September 2021   19:00 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terowongan Karakoy Beyoglu:  www.iett.istanbul.com

Istanbul, sebuah kota nan cantik yang terletak di dua benua: Eropa dan Asia mempunyai sistem transportasi umum yang baik dan sangat beragam. Selain kapal yang menyeberangi Istanbul Bogazi atau Selat Bosphorus, ada juga trem, Metro Bus, metro dan yang paling bersejarah adalah 'Tunel', atau terowongan yang menghubungkan Karaky di tepi Laut Marmara dan lokasi perumahan dan hiburan di Beyoglu.

Banyak kisah menarik di balik pembangunan Tunnel ini dan konon merupakan terowongan kereta bawah tanah paling tua di dunia setelah London Underground yang mulai beroperasi ada 1863.   Terowongan di Istanbul ini mulai melayani masyarakat ada Januari 1875, ketika itu Istanbul masih menjadi ibu kota Kekaisaran Ottoman.

www.iett.istanbul.com
www.iett.istanbul.com

Kisah dimulai ketika seorang insinyur Perancis bernama Eugene-Henri Gavand berkunjung ke Istanbul pada 1867.  Ketika itu ia memperhatikan banyak sekali orang yang setiap hari bolak balok antara kawasan Galata dan Beyoglu.   Kedua kawasan itu adalah dua tempat yang merupakan usat kegiatan masyarakat ada saat itu. Galata merupakan pusat bisnis dan keuangan sementara Beyoglu adalah kawasan perumahan dan juga hiburan yang menarik.

Ada satu hal yang menarik perhatian Gavand adalah jalan yang menghubungkan kedua lokasi tersebut yaitu Yasekkalderim Cadessi yang sangat curam karena perbendaan ketinggian yang cukup ekstrem antara Galata dan Beyoglu.  Karena itu Gavand memiliki ide untuk membangun sebuah terowongan yang menembus bukit yang memisahkan kedua lokasi itu dan menggunakan semacam kereta atau trem yang bisa mendaki bukit dengan kemiringan yang sangat curam. Trem semacam ini biasa disebut Funicular. 

Setahun kemudian dia kembali ke Istanbul dan mempresentasikan rencananya untuk membangun terowongan tersebut yang kemudian disetujui oleh Sultan Abdul Aziz ada 1869.   Gavind menerima konsesi untuk membangun Istanbul Tunnel dan mulai mencari perusahaan investor dari Perancis untuk mendanai pembangunanya. Namun karena perang yang berkobar di Perancis membuat rencana itu menjadi mustahil.

Namun Gavand tidak menyerah dan berangkat ke London untuk mencari penyandang dana. Akhirnya terowongan ini mulai dibangun pada 1871 dan perusahaan " The Metropolitan Railway of Constantinople to the Galata Pera" didaftarkan ada 1872.   Pembangunan  terowongan dan funicular selesai ada Desember 1874 dan diresmikan sebulan kemudian. 

www.iett.istanbul.com
www.iett.istanbul.com

Demikianlah, berkat keteguhan dan visi Eugene Henri Gavand, upacara peresmian berlangsung meriah pada 17 Januari 1875.  Kini hanya perlu waktu kurang dua menit untuk mendaki ketinggian lebih 61 meter antara Galata dan Beyoglu yang sebelumnya harus didaki dengan susah payah. Walau Istanbul masih dalam musim dingin cuaca pada hari itu cukup cerah dan banyak tamu undangan dari kedutaan negara sahabat serta pejabat kerajaan yang hadir.  Namun sang Insinyur dari Perancis itu sendiri tidak hadir di Istanbul.

Menurut catatan sejarah, trem funicular melalui terowongan sepanjang hampir 561 meter tersebut mulai melayani publik keesokan harinya pada 18 Januari 1875 dengan tiket 2 Kurus sekali jalan untuk Kelas Satu dan 1 Kurus untuk Kelas Dua. Kurus adalah nama mata uang Turki ada masa itu dimana 100 Kurus sama dengan 1 Lira. Biaya pembangunan trem dan terowongan ini ternyata sekitar 4,1 Juta Franc.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun