
Singkatnya berada di kawasan Hambantota yang mosern dan megah ini, kita merasa seakan-akan berada di kota hantu di Srilanka yang indah dan permai.


Kami memasuki jalan tol ini melalui pintu gerbang Niwala yang berada di Godagama dan merupakan pintu masuk pertama dari Matarra menuju Galle dan Kolombo. “ Jalan tol dengan empat lajur ini dibuat oleh kontraktor dari Cina dan dengan demikian Srilanka saat ini mempuanyai beban hutang yang sangat banyak kepada Cina”, tambah Rismi lagi.

Salah satu keunikan berkendara di jalan tol di Srilanka adalah rambu-rambu lalu lintasnya. Ada rambu yang bergambarkan “burung merak” untuk mengingatkan pengemudi agar berhati-hai karena di kawasan tersebut sering dilintasi oleh burung nan cantik itu. Burung merak memang sering kita jumpai termasuk menjadi satwa andalan di Yala National Park.


Di tempat istirahat yang cukup megah ini, kita dapat mampir sebentar ke toilet walau harus membayar 20 Rupee dan juga sejenak melihat retoran dan toko-toko yang ada. Ada juga kios Srilanka Tourisme dan gerai yang menjuak Tambili alais kelapa gading.


Tissa Maharama –Hambantota-Galle-Kolombo-Negombo , Oktober 2015
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!