Mohon tunggu...
Taufik Alamsyah
Taufik Alamsyah Mohon Tunggu... Seorang tenaga pengajar

Mengajar adalah belajar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kabinet Indonesia Pada Awal Kemerdekaan

1 September 2025   21:30 Diperbarui: 1 September 2025   21:30 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Amir berasal dari kalangan kiri, memimpin kabinet menghadapi Agresi Militer Belanda I (21 Juli 1947).

Alasan diganti: Tidak mampu menahan agresi, banyak pihak kecewa dengan kepemimpinannya.

Kabinet Amir Sjarifuddin II (11 November 1947 -- 29 Januari 1948)

Amir mencoba memperbaiki keadaan, tapi justru menandatangani Perjanjian Renville (17 Januari 1948) yang makin mempersempit wilayah Republik.

Alasan diganti: Renville dianggap terlalu merugikan Indonesia, dukungan politik langsung rontok. Amir dipaksa mundur.

Kabinet Mohammad Hatta I (29 Januari 1948 -- 19 Desember 1948)

Kabinet ini berusaha menata kekuatan militer, termasuk kebijakan rasionalisasi tentara (mengurangi jumlah laskar dan menyatukan ke TNI).

Alasan diganti: Pada masa ini terjadi perpecahan internal, termasuk pemberontakan PKI Madiun 1948. Ditambah Agresi Militer II (19 Desember 1948) membuat pemerintahan pusat lumpuh di Yogyakarta.

Kabinet Darurat Sjafruddin Prawiranegara (19 Desember 1948 -- 13 Juli 1949)

Dibentuk di Bukittinggi setelah Yogyakarta jatuh, untuk menyelamatkan eksistensi Republik.

Alasan diganti: Setelah Soekarno-Hatta dibebaskan dan pemerintahan RI kembali berjalan, kabinet darurat bubar dengan sendirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun