Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Akuntan - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sistem yang Buta Pengayoman

13 April 2022   16:07 Diperbarui: 13 April 2022   16:08 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
unsplash/dominik-lalic

Sebab tantangan dalam ruang kolektif adalah prasangka-prasangka yang berpotensi mengurai kebersamaan. Akan tetapi ketika tantangan tersebut dapat dihadapi dengan landasan yang kuat, maka setiap masalah yang dipandang akan menjadi suatu pijakan, bahkan tanda bahwa lingkungannya sedang berada dalam fase berjuang dan tumbuh bersama.

Jika perbandingan tuan dan pembantu adalah 4 juta berbanding 270 juta, bayangkan saja jika setiap orang pembantu melayani 70 tuannya. Pembantu yang menjalankan amanat dengan tulus dan ikhlas untuk mengayomi 70 tuannya, baik dari segi catatan sipil hingga perpajakan. Tentu sistem menjadi tidak begitu rumit.

Alam tidak menjadi lahan ekslplotasi, seperti yang terjadi di suatu wilayah baru-baru ini, yang memiliki perkebunan sawit yang sangat luas bisa terjadi kelangkaan minyak di pasar, bagaimana bisa? Apakah yang mengelolanya bangkrut? Tentu saja tidak!

Sepertinya kerumitan itu justru dibuat oleh orang-orang yang memang dididik untuk menjadi pintar. Mencari ilmu setinggi langit bukan untuk mengayomi rakyatnya, melainkan untuk mendapati keuntungan sebesar-besarnya, bukan? Hingga pada akhirnya tingkah laku mereka sendiri yang membuatnya buta dan kehilangan cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun