Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Akuntan - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Puisi: Menabung Rindu

25 Juli 2020   18:08 Diperbarui: 25 Juli 2020   18:06 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Irama gemuruh mendung enggan beranjak
Menahan kepergian halu-halu rindu
Menanti gerimis yang tak lekas berpijak
Sejenak indah dengan hias rona senyummu

Dentuman cahaya memicu suara 'tuk lekas melantang
Memacu hasrat yang cukup bosan menabung rindu
Rentang waktu menjadi isyarat tuk bersiap
Akan rasa yang selalu terjawab sayup

Engkau memilih tinggal
Ketika pulang sudah menjadi kesepakatan
Seolah menimbun takut yang bersembunyi di tiap puncak harap
Untuk mengikis jarak yang mungkin saja tak sengaja tercipta

Sedang aku dibiarkan tinggal meski tak seruang
Mencuri acuh meski tanpa sanggup memandang
Menumbuhkan cinta meski tanpa mengenal sapa
Yang memilih kamu meski aku tau itu jauh

Sembari menanti dalam temaram angan,
Lubang sedalam apa lagi yang akan membekas oleh tikaman lara?
sesal seperti apa yang akan datang?
Atau keniscayaan sebuah pelukan?

***

29 Mei 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun