Kita tinggal di semenjana semesta
...Dengan kerapuhannya...
...Ketidakpastiannya...
...Hingga kepalsuannya...
Kita berkelana di semenjana qalbu
...Dengan kebutaannya...
...Kekhawatirannya...
...Hingga kebutaannya...
Kita berhadapan dengan tatapan-tatapan yang menusuk
Kita bertemu dengan prasangka-prasangka yang semakin menghujam
Bahkan, kita terus saja bertegur sapa sapa dengan kebohongan-kebohongan yang memuakkan
Namun, kita terlanjur indah di hamparan neraka
Kita terlanjur mesra di belantara rimba kemunafikkan
Nyatanya, aku dan kamu terlanjur menyatu di syahadat keabadian
***
7 Januari 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!