Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Akuntan - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Syahadat Keabadian

11 Juli 2020   20:15 Diperbarui: 11 Juli 2020   20:13 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita tinggal di semenjana semesta
...Dengan kerapuhannya...
...Ketidakpastiannya...
...Hingga kepalsuannya...

Kita berkelana di semenjana qalbu
...Dengan kebutaannya...
...Kekhawatirannya...
...Hingga kebutaannya...

Kita berhadapan dengan tatapan-tatapan yang menusuk
Kita bertemu dengan prasangka-prasangka yang semakin menghujam
Bahkan, kita terus saja bertegur sapa sapa dengan kebohongan-kebohongan yang memuakkan

Namun, kita terlanjur indah di hamparan neraka
Kita terlanjur mesra di belantara rimba kemunafikkan
Nyatanya, aku dan kamu terlanjur menyatu di syahadat keabadian

***

7 Januari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun