Mohon tunggu...
Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Mohon Tunggu... Akuntan - Pencari makna

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ranting Kering

16 Mei 2020   15:45 Diperbarui: 16 Mei 2020   16:04 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture by Ristyono Joelly

Kala itu aku merindu
Malam ketika sang rembulan nampak merona
Indah tatkala atap berhiaskan bintang gemerlap

Aku ingin sendiri
Pulang ketika kerumunan penuh hujjah tak bermakna
Bimbang tatkala keramaian tak mampu mengusir rasa rindu yang menjerat

Memang siapa ranting kering itu hingga ia berharap tumbuh diantara rimbun rindangnya halaman?
Memang siapa nyala lilin kecil itu hingga ia berharap membakar birunya samudera?

Namun, apa dayaku? Yang kalut terhadap rasa yang tak pernah kuharap tinggal
Apa hasratku? Yang getir terhadap asih yang selalu kuingkari sapaannya
Apa inginku? Yang takut terhadap angan yang ingin selalu memiliki

Sunyi, haruskah aku meratap? Atau aku mesti bahagia?
Berdua ketika sendiri menghampiri
Terajut indah tatkala engkau menari dalam tiap relung nalarku

Tuhan, kau buat dia indah dalam pandangan batinku
Sanggupkah aku lolos dari jerat yang Kau muliakan?

***

16 Juli 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun