Di balik senyum yang teduh
Tersimpan sembilu dalam kalbu
Tampak anggun ketika melangkah
Namun dalam hati merintih pilu
Tak ada yang tahu apa dialami oleh puan
Luka di dadanya sangat mendalam
Tertutup rapat dalam bingkai kepedihan
Seperti ombak yang terus menghantam
Air mata tak lagi jatuh di pipi
Hanya mengalir dalam sunyi
Kau menatap langit dan berbisik lirih
Apakah bahagia masih akan singgah?
Wahai puan, dari kesedihan yang kau rasa
Akan tumbuh kekuatan yang tiada tara
Biarlah waktu menjadi sahabat setia
Menghapus perih dan merangkai asa
Bangkitlah perlahan jangan ragu
Sebab luka tak selamanya membelenggu
Percayalah badai akan segera reda
Kebahagiaan pun pada saatnya akan tiba
#Puisi solo ke-177
#Tulisan ke-113 di tahun 2025
Cibadak, 18 Juli 2025
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI