Mohon tunggu...
Tati AjengSaidah
Tati AjengSaidah Mohon Tunggu... Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Hati Puan Terluka

18 Juli 2025   17:24 Diperbarui: 18 Juli 2025   21:48 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ketika Hati Puan Terluka (sumber gambar: Meta AI)

Di balik senyum yang teduh
Tersimpan sembilu dalam kalbu
Tampak anggun ketika melangkah
Namun dalam hati merintih pilu

Tak ada yang tahu apa dialami oleh puan
Luka di dadanya sangat mendalam
Tertutup rapat dalam bingkai kepedihan
Seperti ombak yang terus menghantam

Air mata tak lagi jatuh di pipi
Hanya mengalir dalam sunyi
Kau menatap langit dan berbisik lirih
Apakah bahagia masih akan singgah?

Wahai puan, dari kesedihan yang kau rasa
Akan tumbuh kekuatan yang tiada tara
Biarlah waktu menjadi sahabat setia
Menghapus perih dan merangkai asa

Bangkitlah perlahan jangan ragu
Sebab luka tak selamanya membelenggu
Percayalah badai akan segera reda
Kebahagiaan pun pada saatnya akan tiba

#Puisi solo ke-177
#Tulisan ke-113 di tahun 2025

Cibadak, 18 Juli 2025
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana

Baca juga: Cerita Bersamamu

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun