Bulan Mei biasanya cuaca terang
Dengan langit biru yang tenang
Kuncup-kuncup bunga bermekaran
Tapi untuk tahun ini ada perbedaan
Gerimis datang dengan tiba-tiba
Di tengah teriknya sang surya
Angin membawa aroma resah
Sepertinya udara sedang gelisah
Buana seolah sedang bercerita
Tentang alam yang tidak terjaga
Musim yang mengalami pancaroba
Dan bencana yang sering melanda
Tapi Mei tetap melangkah perlahan
Dengan anomali yang terus berjalan
Namun di sela mendung dan hujan
Terselip mimpi-mimpi dan harapan
Anomali ini bukan sekadar peristiwa
Tapi pesan agar manusia lebih peka
Untuk menjaga bumi dan jagat raya
Agar tetap lestari sepanjang masa
Mari belajar dari Mei yang berbeda
Perubahan adalah isyarat dari semesta
Bukan untuk ditakuti atau diingkari
Tetapi dijadikan untuk mawas diri
#Puisi solo ke-157
#Tulisan ke-83 di tahun 2025
Cibadak, 24 Mei 2025
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI