Ketiga, menggabungkan utang demi meringankan cicilan. Langkah ini pernah kami ambil ketika beban cicilan KTA, rumah dan mobil membebani cash flow bulanan.
Caranya adalah dengan melunasi cicilan mobil memanfaatkan dana penambahan plafon KTA. Meski ada utang baru, tapi setidaknya aset mobil bisa diamankan. Disisi lain cicilan bulanan KTA dan KPR masih dalam jangkauan.
Keempat, mencari penghasilan tambahan. Asal ada kemuan, setiap orang tentu memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Ada kemauan pasti ada jalan. Â
Bergabung sebagai agen asuransi, mencoba MLM, dan menawarkan jasa pengelolaan perpustakaan adalah cara-cara yang saya lakukan untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Meski tak semuanya berjalan mulus, ahamdulillah ada satu pekerjaan tambahan yang masih berjalan.
Itulah empat langkah yang saya lakukan dalam menjaga agar utang sehat. Tentunya masih banyak cara yang bisa dilakukan agar keuangan senantiasa nyaman walau punya beban utang.
Alhamdulillah, berkat izin Allah SWT dan menjaga kedisiplinan dalam mengelola utang, satu per satu cicilan bisa diselesaikan. Bulan Juni ini menjadi momen terindah karena KPR juga lunas.
***
Semoga, apa yang saya lakukan dalam memanfaatkan produk keuangan dalam bentuk kartu kredit, KTA, KPR, dan pembiayaan kendaraan bermotor sesuai dengan apa yang diharapkan Ita Rulina. Bahwasannya "Perilaku kita sekecil apapun akan memberikan dampak kepada sistem keuangan."
Bagi bank dan IKNB, utang yang sehat berarti keuntungan didapat. Industri keuangan akan tumbuh sehat dan menyalurkan lebih banyak kredit yang bermanfaat bagi korporat dan masyarakat. Kondisi ini pada gilirannya akan mengantarkan pada kondisi sistem keuangan yang kuat.Â
Utangku sehat, aset kudapat, sistem keuangan kuat (tasbul).