Mohon tunggu...
tandakanan
tandakanan Mohon Tunggu... -

Kita semua autentik dengan semua rasa dan pikiran yang ada di dalam kepala.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berkompromi dengan Hujan

25 Februari 2016   11:56 Diperbarui: 19 Maret 2016   22:58 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Turunlah dengan tenang, tak perlu terburu-buru,

aku tak akan memakimu walau waktuku sudah terburu-buru

 

Aku di sini memilih diam menanti kau mereda,

untuk menikmati pagi bersama dan tak pergi kemana-mana

 

Meredalah dengan anggun,

Tak perlu mencipta pelangi, aku tak butuh

 

Bila telah usai, sepakatlah untuk tidak lagi saling menyalahkan

 

Membiarkan aku melangkah bertemu siang,

dan kau menguap menjadi awan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun