Kita Jangan Terlalu Berpikir Buru Tentang Hidup Ini
Puisi ini kutulis untuk Raka. Entah siapa dia sekarang—mungkin hanya tokoh lama yang enggan pulang dari semesta imajinasi.
Oh, konstitusi Makin hari makin asyik Kekuasaan meracik-mu sesuai selera
buntu adalah suasana keuangan yang mengganggu.. datang tak diundang, pergi tak berpamitan..
Aku hanyalah senandung pilu di ujung waktu, Menghilang bersama gelapnya dunia, Abaikanlah semua namaku di hatimu,
Puisi yang menyentuh hati, tentqng Manusi yang putus asa
erjalanan yang baru dimulai harus berakhir lebih cepat dari yang diduga. Bagaimana kisahnya dirinya yang terhenti. Baca selengkapnya.
Kau adalah lagu yang tak henti kudengar,denting lembut dalam setiap getar. Aku menghafal setiap nadanya,meski kini hanya gema yang tersisa.Di ant
Pergi Tanpa Pesan Karya Tazkir Bayangmu menghilang di senja yang redup Jejak langkahmu lenyap ditelan angin Tak ada kata tak ada isyarat Hanya suny
Rindu pun layu, Hanya tersisa kenangan yang membeku.
00.00Tak nampak tapi dirimu adaMemberi kenyamanan tapi kau fana!Kepastianmu hanya teka-tekiHadirmu tak lekas ku temukan kunciHawa sejukmu laksana bada
Udara menyusut dan kokok ayam datang bersama kabut
kematian memang tak tau kapan menjemput, hanya berserah tak meminta
Kematian hanya berada pada yang berkuasa tuk menyusunya
Bisu... ketika dunia terasa kosong, tanpa suara.
Di tengah hubungan yang semakin kompleks, pertemanan tak lagi selalu menjadi ruang aman yang penuh kehangatan.Puisi ini mengungkap realitas pertemanan
pada bulan yang bersinar di malam hari dan matahari yang menyinari semesta ini.