tunggal bersila di ruang hampa
tetesan air di pipi tak henti mengalir
entah karena apa?Â
tak ada yang pasti apa yang dipandang
sepenggal teks terlihat dari layar yang bersinar
"... maaf mama ambil keputusan ini tanpa IYA mu nak. " damnn...Â
rasa kosong kian tertanam
tawa tunggal tak lagi terdengarÂ
tersisa tangis di tiap malamÂ
tak ada yang pasti digenggam, bintang tak pernah terlihat ketika mendung berjalan
dirasa jalan yang di lintas akan terus mendung hingga waktu yang tak dapat ditentukan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!