Mohon tunggu...
Amelia suri inanda
Amelia suri inanda Mohon Tunggu... Mahasiswi

Suka menulis dan berharap semoga tulisannya dapat menginspirasi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lepas

25 Maret 2025   17:30 Diperbarui: 24 Maret 2025   17:30 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bunga telah layu dikelopak matamu yang sayu

Tatkala luka menebar semakin perih, 

Pada sebagian ruang yang nyaris penuh

Semakin digenggam, semakin runyam. 

Hanya tersisa sebait doa.

Pada Atma yang telah lama hampa

Tak lagi berharap, tatkala ruang telah tertampar dengan takdir yang bengis. 

Raga kian merintih, sesaat luka kembali menyayat hati. 

Tak lagi terdengar rintihan yang bersembunyi diantara keheningan malam 

Kini, suara itu menggema diantara sujud 

Ketika fajar menyingsing hingga kembali gelap

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun