Bunga telah layu dikelopak matamu yang sayu
Tatkala luka menebar semakin perih,Â
Pada sebagian ruang yang nyaris penuh
Semakin digenggam, semakin runyam.Â
Hanya tersisa sebait doa.
Pada Atma yang telah lama hampa
Tak lagi berharap, tatkala ruang telah tertampar dengan takdir yang bengis.Â
Raga kian merintih, sesaat luka kembali menyayat hati.Â
Tak lagi terdengar rintihan yang bersembunyi diantara keheningan malamÂ
Kini, suara itu menggema diantara sujudÂ
Ketika fajar menyingsing hingga kembali gelap
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!