Kericuhan Politik: Penjarahan Rumah Anggota DPR dan Implikasinya
Penjarahan cermin brutal kegagalan sistemik negara, indikator perebutan kontrol, dan spektrum antara protes simbolik hingga oportunisme murni.
Penjarahan rumah DPR merupakan contoh dari tindakan anarkis yang dapat merusak stabilitas dan keamanan masyarakat.
Aksi penjarahan ini tentu tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun. Penjarahan yang dilakukan oleh rakyat ini juga tidak termasuk cara mendapatkan h
ulasan dan tanggapan
Budaya Flexing dengan nir-empati disinyalir menjadi penyebab beberapa kasus penjarahan yang menimpa tokoh atau pejabat publik. Masih berani melakukan?
Indonesia adalah rumah kita bersama. Jika rumah seorang menteri bisa dijarah apalagi rumah rakyat umumnya? Jika mawar putih hanya berhenti sebagai ser
Demonstrasi 2025: Suara Rakyat, Bayang-Bayang Penjarahan, dan Harapan Jalan Damai
Seorang ibu di Tanjung Priok mengembalikan jam tangan Rp11 miliar. Kejujuran sederhana itu terasa jauh lebih mewah daripada harganya.
Demonstrasi merupakan salah satu wujud nyata dari kebebasan berpendapat yang dijamin dalam sistem demokrasi. Namun, tidak semua demonstrasi berjalan d
TNI Tegaskan Tidak Lakukan Pembiaran dalam Aksi Penjarahan Rumah Pejabat
Amuk massa dan penjarahan properti pejabat negara adalah peringatan keras; ia lahir dari kegagalan negara membangun narasi yang adil.
Demo Agustus 2025 menyisakan luka, kerugian moril dan materiil. Saatnya pendemo yang didemo refleksi. Jangan sampai masyarakat kecil yang jadi korban.
"PBB soroti aksi unjuk rasa berujung ricuh di Indonesia, minta dialog, kebebasan pers, dan investigasi dugaan pelanggaran HAM."
"Kerusuhan" DPR menjadi cermin cacat demokrasi. Desa menatap getir, berharap pemilu bersih melahirkan wakil sejati rakyat.
Penjarahan dan perusakan fasilitas publik harus ditindak tegas demi menjaga demokrasi dan mengembalikan kepercayaan publik pada hukum.
Ternyata ini penyebab mengapa aksi demonstrasi berujung pada penjarahan
Deepfake Sri Mulyani jadi bukti hoaks digital bisa memicu demo hingga penjarahan, literasi digital kini jadi benteng terakhir demokrasi.
Benarkah ada dalang di balik kerusuhan dan penjarahan?