“Kadang tenang, kadang bergelora. Kadang jernih, kadang keruh. Tapi apa pun keadaannya, laut selalu kembali ke dirinya sendiri.” Aku tersenyum. “Dan
Berada di atas lautan, aku bertanya-tanya, akankah kami bersua, sementara waktu terus melaju, menerjang asa yang terlanjur terlukis di atas awan.
Pagar makan lautan, metafora kekuasaan yang rapuh dan lemah dihadapan kepentingan pengusaha.
Lingkungan Hidup (foto : Suara.com)Di alam raya terbentang luas,Hutan hijau dan laut biru nan megah,Cinta kita pada Bumi tak berbatas,
“Bagi kami nilai ekologis lebih penting daripada nilai ekonomi" Lia Putrinda.
Kekuatan sejati terletak pada keberanian untuk memilih kehormatan
Di tengah lautkita butuh sepiSunyi adalah teman ombakdihantar angin menepi
Masih kulihat, hamparan sawah, dan ladang nan luas berhiaskan tanaman padi dan jagung
Pastikan anda tidak terjebak dalam permainan yang diciptakan sang pemain besar,
1.Malam pun mencurahkan segalanya Pada ketenangan laut Di antara deburan ombak Yang memecah kesunyian Malam pun membisikkan padanya Tentang sosok pere
Di perjalanan yang tak bertepiAku menikmati beribu memoriTentang kilauan sebuah tropiJuga tentang kelamnya sepiAku memilih sebuah jalan pelarianYang a
Di suatu sore di awal bulan Desember.hujan nampak mengguyur tanah yang mulai mengering akibat kemarau yang panjangpepohonan mulai bergembirahewan
Ada yang menghabiskan waktunya di emperan jalan.Ada yang menghabiskan waktunya di tempat tempat hiburan.Ada pula yang menghabiskan waktunya dengan kes
Malam itu kebisingan, riang dan tawa seketika menjadi heningKetikaka perjamuan makan malam yang di rasa begitu sakral seketika membatu bagai pompai di
