Bukan kematian yang menakutkan, tapi yang menakutkan : mati dalam keadaan belum siap
Iman bukan hasil menghafal, tapi hasil menemukan
Dalam setiap butir beras yang kita sedekahkan, ada cinta
Teruslah melakukan kebaikan dan perbaikan di sisa waktu yang tersedia
Suatu ketika, kita akan seperti almarhum, Terbaring kaku. Diam. Tidak bisa lagi bicara. Saat itu, yang bisa bicara hanya amal kebaikan
Salah satu kegelisahan saya sebagai guru adalah pertanyaan ini: “Apakah anak-anak kita siap memandikan jenazah kita?
Teater Batu Hitam--Lahir dari Sunyi yang ingin Berkata
Sebab kadang, revolusi besar dimulai dari sendok kecil di tangan seorang ibu.
Jangan biarkan medsos mengikis martabat birokrasi. Sebab negara tak dibangun oleh status panjang, tapi oleh kerja diam-diam yang ikhlas dan tuntas
Materi SKIM pendekatannya praktis dan aplikatif. Pertemuan pertama dimulai pengantar penting: urgensi persiapan seorang khotib dan imam
212 Mart gagal bukan karena Islam gagal. Bukan umat lemah. Tapi kita terlalu cepat bergerak dengan dada, sebelum memastikan kaki berpijak di tanah.
Banyak masjid dibangun megah, marmernya mengkilap, menaranya menjulang. Tapi di dalamnya sunyi dari sentuhan dakwah yang hidup.
Kasih sayang, komunikasi, dan kebijaksanaan harus berjalan bersama. Tanpa komunikasi yang jelas, bahkan niat baik sekalipun bisa menjadi bumerang.
Amal adalah jasad, dan niat adalah ruhnya. Jasad tanpa ruh adalah bangkai; begitu pula amal tanpa niat adalah kesia-siaan.
Hakikat sabar adalah keteguhan dalam menjalani perintah, menjauhi larangan, dan menerima takdir, disertai harapan pahala dari Allah.
Setiap kata adalah cahaya. Tapi hanya jika ia ditanam dengan niat bersih, dirawat dengan adab. Dan itulah, yang ingin ditanamkan Marikan hari ini.