Dalam perbincangan tentang bioetika, khususnya mengenai cloning manusia, aku tidak melihatnya sekadar sebagai persoalan ilmiah. Ia lebih dalam dari it
Heidegger tidak mengatakan teknologi itu jahat. Yang berbahaya bukan alatnya, tetapi cara berpikir di balik penggunaannya.
Film Sore Istri dari Masa Depan sedang viral. Bisa dianalisa menggunakan filsafat waktu dan kematian dari Hegel dan Heidegger.
Merawat tubuh di usia lanjut, bukan karena takut tua, tapi karena ingin bersyukur atas tiap hembusan nafas.
The Tax Haven as a Symptom: A Reflection Through Nietzsche (Beyond Good and Evil) and Heidegger (The Question Concerning Technology)
Konflik Israel-Iran semakin memanas. Bisa kembali mencetuskan radikalisme berdasarkan ontologi kematian Heidegger
Heidegger memberi terobosan jenius pada hermeneutika modern
Cerita silat Kho Ping Hoo bukan sekadar bacaan hiburan. Dari sana, kita bisa belajar filsafat tentang kehidupan
Kita hidup di era digital yang penuh rutinitas sehingga tak jarang kehilangan keotentikan. Apa makna otentik menurut Martin Heidegger?
Penyair senantiasa berada di jalan pamfletis atau murni puitis. Penyair Ahmad Nurullah mencoba meretas jalan tengah
perempuan sering kali terjebak dalam peran yang ditentukan oleh norma sosial dan budaya. lanjutkan selengkapnya berani klik!!!!
itikad buruk,” yaitu ketika seseorang mencoba melarikan diri dari tanggung jawabnya dengan menyalahkan orang lain, takdir, atau keadaan
Membiarkan menafsir dan memahami merupakan tindakan primordial menampakkan diri, serta memahami tidak lain daripada cara dasein bereksistensi
"Seinsvergessenheit & Terhentinya Dialektika: Kritik Heidegger Terhadap Metafisika Barat".Pendahuluan Martin Heidegger
Martin Heidegger, Kritik Arsitektur, If only you can dwell then you can build. Building Dwelling Thinking
Absurditas, Akar Eksistensialisme Jean-Paul Sartre (1905/1980), Simone de Beauvoir (1908-1986), Albert Camus (1913/1960), Martin Heidegger (1889/1976
Kritik Nalar Dialektis/dokpriKritik Nalar Dialektis /Critique of Dialectical Reason adalah sebuah buku tahun 1960 karya filsuf Jean-Paul Sartre, di ma
Aristotle mendefinisikan kebenaran bagi filsafat klasik: mengatakan apa yang ada, dan apa yang tidak ada, adalah benar.
Ontologi dalam filsafat mempelajari keberadaan, yang terlihat dari analisis etimologis kata. Berada dalam filsafat diidentikkan dengan studi dunia
Diskursus ini membahas salah satu teks peromangan Levinas dan pishkan philosophia modern.