"Oh iya Key kenalin ini Mecca yang sering aku ceritain". Pria itu memperkenalkan ku pada wanita disebelahnya.
Wanita itu mengulurkan tangannya padaku. Senyumnya sangat cantik."Oh hai Mecca, aku Keyra".Â
Aku ikut mengulurkan tanganku untuk berjabat tangan dengannya. "Hai kak Keyra, Salam kenal aku Mecca". aku tersenyum padanya. Ada yang aneh dengan tangannya.
"Oh iya Mecca aku belum pernah cerita." "Keyra ini pacarku, kita baru pacaran dua hari yang lalu". Pria itu berbicara dengan santai dan tersenyum malu-malu.
"Bro". Ucap Bian yang sedari tadi hanya memperhatikan perbincangan kami sekarang mulai bersuara. Pria itu menggelengkan kepalanya pelan.
Sementara Zhan hanya menatap Bian dengan tatapan seperti mempertanyakan. Ada apa?.Â
Senyum ku seketika luruh. Namun aku paksakan untuk terlihat baik-baik saja. Seketika Jantungku terasa berhenti sejenak. Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Kepala ku pusing. Aku ingin segera pergi dari sini. Rasanya sesak.
Aku baru sadar, pria itu selalu membawa cream tangan bukan untukku, tapi untuk kekasihnya yang memiliki kulit seperti aku.
Aku mengulurkan tanganku pada Zhan.
"Selamat yah kak". "Selamat atas kelulusanmu". Aku menoleh pada wanita itu "Dan selamat untuk hubungan kalian". Aku tersenyum tipis. berusaha agar terlihat baik saja.
"Makasih juga udah dateng Ca". ucapnya sambil tersenyum padaku.