Sayup telingaku mendengarkan lirih pintamu pada waktu dan maha langit;
"Jika aku dikunci maka bukakanlah."
"Jika aku dihukum, maka cukupkanlah hukumannya."
"Semangat ini masih ada dan tak akan menguap di beranda."
Ah, kutarik nafas lega dari rongga hidung yang paling dalam, aku lega kamu masih sama dan kamu benar: menyerah memang bukan pilihan.
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!