Mohon tunggu...
Syarwan Edy
Syarwan Edy Mohon Tunggu... Pemelajar

Membaca akan membantumu menemukan dirimu.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kita, Kisah, dan Sejarah

6 Mei 2025   08:10 Diperbarui: 6 Mei 2025   08:10 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mencintaimu ialah sebuah lagu yang tak pernah selesai dinyanyikan (dok. Moon River)

Di bawah langit senja yang memerah, kita duduk berdua di bangku taman, tempat di mana kenangan indah tercipta. Senyum yang terpancar dari wajahmu menjadi cahaya di hidupku, meskipun kini hanya tinggal kenangan.

Setiap sudut taman ini menyimpan cerita kita, dan angin yang berhembus membawa suara tawamu yang kini menghilang. Kenangan itu seakan terperangkap dalam bayang-bayang masa lalu yang tak bisa diulang.

Kita berbagi mimpi dan harapan, tetapi takdir seakan mempermainkan kita. Dalam setiap detak jantungku, ada kenangan tentangmu yang terukir, meskipun seiring waktu, jarak mengubah segalanya.

Cinta yang dulunya penuh cahaya kini meredup, seolah terjebak dalam kenangan masa lalu. Aku masih menyimpan surat-surat yang ditulis dengan penuh rasa, yang menghidupkan kembali perasaan yang telah lama terpendam.

Setiap kali aku membaca kata-kata di surat itu, aku merindukanmu lebih dalam. Waktu seakan tak pernah bisa menyembuhkan luka ini. Saat malam tiba, aku sering mendengar bisikan angin yang mengingatkanku pada suaramu.

Rindu ini begitu menyakitkan, seakan menunggu sesuatu yang takkan pernah datang kembali. Di tempat di mana kita berjanji untuk saling mencintai selamanya, kini hanya ada kesedihan dan kenangan.

Aroma kopi yang kita nikmati bersama di pagi hari kini mengingatkanku pada semua kebersamaan kita. Setiap tegukan seolah menghidupkan kembali momen-momen indah, meskipun kini hanya kesunyian yang menyambut.

Jejak kaki kita di pasir pantai telah terhapus oleh ombak, begitu pula cinta kita yang perlahan memudar. Aku sering berjalan sendirian di sana, berharap bisa menemukan kembali bagian-bagian dari kenangan kita.

Bulan yang menyaksikan semua cerita kita kini hanya menjadi saksi bisu. Di setiap malam yang sunyi, aku menatap langit, berharap bisa merasakan kehadiranmu, meskipun itu hanya ilusi.

Cintaku padamu adalah kenangan yang tak akan pernah hilang. Meskipun kita telah berpisah, sejarah kita akan selamanya terukir dalam hatiku. Dan meski kesedihan ini menyelimuti, aku akan selalu mengenangmu dengan cinta yang tulus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun