Mohon tunggu...
Fathur Rosy
Fathur Rosy Mohon Tunggu... Buruh - suaramu dimana-mana.

atas nama rindu, aku suarakan tulisan ini untukmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hanya Hiburan Semata

27 Juni 2020   15:51 Diperbarui: 27 Juni 2020   15:47 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Panggung pewayangan mengundang gelak tawa
Lakon-lakon menghibur penonton di siang bolong
Sebuah lawakan wangsit sejagat
Adipati sakti menyulap konsentrasi
Rakyat mendirikan kedaulatan sendiri
Dari keraton hingga raja-raja
Banyak aktor pun muncul menjadi abdi
Dengan tupoksi seharga makan sehari
Kedaulatan wilayah seluas alas dunia
Pentagon dan Natuna hanya secuil kuasa raja
Mandat mulia datang dari langit
Ia dijadikan tumbal perdamaian
Bertugas melerai skandal dan tarif


Di hati penonton pun bertanya-tanya
Siapa dalang di balik ini semua?
Dengan mudahnya menyelenggarakan pementasan cuma-cuma
Usut punya usut badut-badut menggalang dana
Rumah produksi rela mendatangkan uang jauh-jauh
Satu petang kemudian
Polisi datang bawa pentungan
Ari-ari kocar-kacir ambyar tak keturutan
Batinku "Ah, hiburan ini sudah korupsi waktuku!"

22,01,2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun