Mohon tunggu...
Sukarja
Sukarja Mohon Tunggu... Desainer - Pemulung Kata

Pemulung kata-kata. Pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia (1 Nov 2000 - 31 Okt 2014)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ahok Berpeluang Pimpin Badan Otoritas Ibu Kota Baru atau Sekadar "Testing the Water" Jokowi?

7 Maret 2020   19:51 Diperbarui: 7 Maret 2020   22:01 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahok dan Jokowi/Kompas.com

Jika dihitung secara kalkulasi kasar, misalnya dari hasil pilpres kemarin, bisa dipastikan yang mendukung Ahok sebagai pimpinan otorita ibu kota, jumlahnya lebih besar dibandingkan yang menolak. 

Telebih lagi, alasan penolakan Mujahid 212 dan Persaudaraan Alumni (PA) 212, sifatnya politis. 

Mengapa? Mereka juga meminta Ahok dicopot dari posisinya sebagai Komut Pertamina. 

Bahkan, bukan hanya itu, mereka juga merupakan kelompok yang tidak menghendaki ibukota Indonesia ini dipindahkan. Waduh!

Foto kolase 4 calon kepala badan otoritas ibu kota/TribunNews.com
Foto kolase 4 calon kepala badan otoritas ibu kota/TribunNews.com
Akankah Jokowi lebih memilih calon lain ketimbang Ahok? 

Penulis berharap, aspek kemampuan dan pengalaman calon bisa lebih dikedepankan.

Apalagi, calon yang dipilih itu adalah sosok akan menentukan ibu kota baru Indonesia. 

Ada hal lain yang lebih penting, yaitu sikap legowo rakyat untuk bisa menerima perpindahan ibukota, dari Jakarta ke Kalimantan.

Kepindahan ibu kota negara ini, bukan untuk 10 sampai 50 tahun, tapi kalau bisa selama negara ini berdiri. 

Calon-calon lain pun punya kelebihan dibandingkan Ahok, dan mungkin juga lebih rendah tingkat penolakannya. 

Namun, karena sifatnya  politis, tentu saja Presiden Jokowi punya pertimbangan lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun