Mohon tunggu...
syaifullah
syaifullah Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Pensil

Goresan pensil pikiran tak terhapus jaman

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penulis Rindu

18 Maret 2021   15:57 Diperbarui: 18 Maret 2021   16:05 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ideapers.com

Aku melihatmu di waktu berjalan
Dengan secarik kertas dan juga pena
Beralas paha yang berbalut kain jean
Satu kaki menopang yang lain


Duduk di bangku trotoar teduh
Berpayung pepohonan nan rindang
Angin sepoi menyibak ujung rambut
Juga hawa panas yang merangkul


Tapi tak kulihat jemarimu bergegas
Hanya titik yang membekas di kertas
Seakan isi khayalmu ruang kosong
Seolah tak terlihat untuk diartikan


Aku rindu aksara buah pikiranmu
Apa aku harus meminta turun hujan
Agar menginspirasimu melukis angan
Dan mengolah kata menjadi satu makna


Memang aku tak bisa untuk memaksa
Apa yang seharusnya kau tuliskan
Haruskah aku menunggu rasa haus itu?
Kapan bisa ku teguk puisimu tentang rindu?

Sore,18032021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun