Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cerita di Balik Motif Songket Pandai Sikek.

14 September 2025   10:03 Diperbarui: 14 September 2025   10:03 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunitas adat harus punya suara dan kuasa untuk menentukan cerita mana yang boleh diangkat, bagaimana cara mengemasnya, dan siapa yang berhak menyebarkannya.

2. Kolaborasi Multi-Pihak

Produksi konten harus melibatkan jurnalis, kreator digital, antropolog, dan tentu saja---komunitas lokal sebagai narasumber utama. Bukan konten yang "tentang mereka", tetapi konten yang "dibuat bersama mereka."

3. Infrastruktur Digital di Daerah

Jangan hanya buat konten dari Jakarta. Bantu komunitas Pandai Sikek membangun studio kecil, pelatihan media sosial, dan koneksi Wi-Fi yang stabil. Narasi lokal paling kuat justru jika diceritakan oleh pelakunya sendiri.

Dari Kain ke Konten, dari Warisan ke Wawasan

Ketika cerita rakyat hanya hidup dari mulut ke mulut, ia bisa hilang. Tapi ketika narasi lokal dikemas cerdas dalam konten digital yang bermakna, ia bisa melanglang dunia---menyentuh audiens global tanpa kehilangan akarnya.

Songket Pandai Sikek adalah contoh sempurna. Bukan hanya sebagai produk, tapi sebagai sumber cerita yang kuat, unik, dan kaya nilai. Tinggal bagaimana kita memilih: menjadikannya pajangan di etalase oleh-oleh, atau menyulapnya menjadi kisah lintas layar dan lintas zaman.

Karena dunia tidak kekurangan konten. Yang dicari adalah konten yang punya jiwa. Dan songket kita, punya itu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun