Etika Inovasi: Menghindari Komodifikasi Semu
Dalam konteks ini, penting untuk membedakan antara inovasi yang menghormati dan komodifikasi yang memanfaatkan. Inovasi yang etis selalu melibatkan dialog lintas generasi dan lintas disiplin. Ia tidak sekadar mengubah bentuk, tetapi juga mengadaptasi nilai untuk konteks baru. Dalam ekonomi industri, pendekatan ini sejalan dengan prinsip shared value, di mana keuntungan ekonomi tidak mengorbankan keberlanjutan sosial dan budaya.
Kritik terhadap inovasi sering kali datang dari ketakutan akan hilangnya keaslian. Namun, sejarah budaya justru menunjukkan bahwa tradisi yang hidup adalah tradisi yang mampu beradaptasi. Kain batik, misalnya, telah melewati banyak fase inovasi --- dari pewarna alami hingga digital printing --- tanpa kehilangan identitasnya, selama proses itu dilakukan dengan tanggung jawab budaya.
Solusi Bukan di Larangan, Tapi di Kolaborasi
Maka, solusinya bukan melarang inovasi, tetapi mengarahkan inovasi pada kolaborasi yang adil dan sadar konteks. Pemerintah daerah, lembaga kebudayaan, hingga platform digital bisa memainkan peran sebagai fasilitator dan pengawas. Sertifikasi asal-usul, pelatihan kurator budaya muda, dan sistem royalti adalah beberapa langkah konkret yang bisa diambil.
Lebih jauh lagi, pendidikan budaya sejak dini penting untuk membentuk generasi kreatif yang tidak hanya 'kreatif' dalam mencipta, tetapi juga sensitif dalam menghormati.
Ajakan untuk Tidak Cepat Menghakimi
Sebagai akademisi yang telah puluhan tahun meneliti dinamika industri kreatif dan kearifan lokal, saya melihat bahwa tantangan utama kita bukan pada invasi modernitas, tetapi pada cara kita meresponsnya. Kita tidak bisa menolak arus disrupsi, tetapi kita bisa memilih untuk mengemudikannya ke arah yang tidak merusak akar budaya.
Songket Pandai Sikek, dalam bentuk jaket atau kain tradisional, tetaplah warisan yang berharga. Yang menentukan nilainya bukan bentuk akhirnya, tetapi cara kita memperlakukannya dalam proses inovasi.
Dan di situlah, tradisi tidak mati --- ia justru menemukan kehidupan baru.
Jadi, apakah distrupsi perlu ditakuti?