Mohon tunggu...
Syaifuddin Sayuti
Syaifuddin Sayuti Mohon Tunggu... blogger, Kelas Blogger, traveller, dosen.

email : udin.sayuti@gmail.com twitter : @syaifuddin1969 IG: @syaifuddin1969 dan @liburandihotel FB: https://www.facebook.com/?q=#/udinsayuti69

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Revolusi Kepercayaan dari Desa

1 Desember 2014   05:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:23 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14173565681373328509

Judul Buku : Revolusi dari Desa: Saatnya dalam Pembangunan Percaya Sepenuhnya kepada Rakyat

Pengarang : DR.Yansen TP, M.Si

Penerbit : Elex Media Komputindo, Jakarta

Jumlah Halaman : 224 hal

Tahun : 2014

Masihkah anda percaya pada pembangunan? Untuk siapakah pembangunan itu diberikan? Adakah gunanya pembangunan?

Ini bukan pertanyaan skeptis, namun ini merupakan bentuk kejengkelan saya manakala membaca dan mengkritisi media massa kita yang (lagi-lagi) memberitakan banyak keburukan wajah negeri. Mulai dari kasus korupsi yang dilakukan para pejabat kepala daerah, kasus mega korupsi yang berawal dari layanan publik hingga beragam ihwal buruknya manajemen pemerintahan di tingkat daerah hingga ke tingkat pusat.

Saya bukan skeptis dan apatis, namun saya punya sedikit kepedulian tentang kosa kata : pemerataan. Memang sampai kapanpun apa yang didengungkan sebagai pemerataan pembangunan bakal sulit dicapai di semua tingkatan, di semua daerah yang memiliki latar persoalan yang kompleks dan beragam.

Agak sulit membayangkan sebuah negara tanpa pembangunan, di mana rakyat berusaha sendiri, menjalankan hari-harinya tanpa ada panduan dari mereka yang memiliki amanat kekuasaan. Saya juga tak mengerti bagaimana bisa pembangunan berjalan jika tanpa arah yang jelas.

Nah, membaca buku "Revolusi dari Desa " karya DR. Yansen Tipa Padan, M.Si ibarat memberikan asupan vitamin kepercayaan pada diri saya yang mulai skeptis dan apatis tadi. Dalam buku tersebut, Bupati Malinau Kalimantan Utara ini seperti membalikkan pandangan bahwa pembangunan mesti diupayakan oleh elit, kalangan pemilik kekuasaan dan modal.

Dalam buku ini Yansen  memperkenalkan apa yang dia sebut sebagai revolusi dari desa. Revolusi ini dilakukan dengan memberikan urusan pembangunan pada 'partisipasi' warga desa. Partisipasi selama ini memang mudah diucapkan namun sulit diterapkan. Elit kadang menggemakan kata-kata partisipasi sebagai upaya penarik simpati. Namun dalam tataran pratis seringkali elit politik menyederhanakan partisipasi sebagai penguasaan penuh pejabat publik pada rakyatnya. Warga desa dianggap hanya penambah angka statistik dalam Pilkada atau Pemilu, namun tidak diberdayakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun