Mohon tunggu...
Syahtila Rajabi
Syahtila Rajabi Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia Biasa.

Tak Akan Ada Rasa Cukup Dalam Menulis. Terus Berusaha Membuat Tulisan Yang Bagus Dan Enak Dibaca.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Cerpen | SOCA: Masa Depan Anastasia (Part 5)

19 Juli 2020   09:34 Diperbarui: 1 November 2023   16:53 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Membunuhnya? Apa kau gila? Setelah kita bersusah payah menyelamatkannya dari Hendrik dan sekarang kita harus membunuhnya? Sial kau Arya."

"Aku tahu ini sulit untuk dilakukan Soca, tapi tidak ada pilihan lain."

"Cih." Dengan kesal Soca pergi meninggalkan ruang tengah dan membiarkan Arya dalam penyesalan. Soca berjalan menuju ke ruangan Grise dan berniat menemuinya untuk memberitahu satu hal. Namun baru sampai depan pintu, Soca mematung, ia memang orang yang cuek dan tidak peduli akan sekitarnya, tapi ia tidak bisa membunuh seorang gadis malang yang tertimpa kutukan.

"Apa yang harus aku lakukan? Aku, aku tidak bisa membunuhnya." Gumam Soca sembari memegang gagang pintu dan membuka pintunya. "Hei Grise aku ingin berbicara sesuatu padamu-" Kata kata Soca berhenti ketika melihat seorang gadis dengan mata yang begitu indah duduk menghadap cermin didepannya. Soca terkejut bukan main, keindahan yang selama ini tersembunyi dibalik perban.

"Tuan Soca, tolong jangan terlalu lama memperhatikan mataku, aku takut nanti kau akan tertular oleh keburukanku." Ucap Grise sembari menyembunyikan wajahnya dari pandang Soca. Dengan cepat Soca melupakan kejadian barusan dan segera mengutarakan niatnya, "Kau, apakah kau punya waktu kosong besok? Aku ingin mengajakmu kesuatu tempat, apa kau bisa ikut?" Tanya Soca.

Ucapan Soca membuat Grise terbelalak, "Kalau tidak mau juga tidak apa-apa, aku tidak memaksa." Ucap Soca sembari berjalan mendekati kursi. Grise masih terbelalak setelah mendengar kata kata Soca barusan, perlahan air mata keluar dari matanya yang indah. "Kau kenapa menangis? Apa aku mengucapkan hal yang salah?" Tanya Soca bingung. Grise hanya menggeleng, "Aku...aku sangat senang, ini adalah tangis bahagia, aku...aku akan ikut!" Ucap Grise dengan air mata yang masih menetes deras dari matanya.


Senyum kecil terukir pada wajah Soca, ia tak pernah membayangkan ini semua, entah kenapa ia tak pernah bisa tidak peduli dengan gadis didepannya ini. "Baiklah sekarang kau tidur dulu, aku tahu kau masih lelah sekali." Ucap Soca sembari berdiri dan menuntun Grise menuju tempat tidurnya.

"Tuan Soca, aku tahu kau adalah orang baik."

"Aku harap yang kau katakan itu benar," Soca menarik selimut untuk menutupi tubuh Grise. "Selamat Tidur." Ucap Soca sembari mencium kening Grise. Sungguh bukan sesuatu yang dapat diperkirakan, dan itu berhasil membuat wajah Grise memerah dan ia berusaha menutupi wajahnhya dengan selimut.

Dengan meninggalkan senyum kecil, Soca berjalan keluar kamar dan menutup pintu kamar. "Jadi apa kau sudah memikirkannya?" Tanya Arya yang sedari tadi berdiri disamping pintu. "Ya, aku sudah memikirkan semuanya, kau hanya tinggal diam dan memperhatikan," Ucap Soca sembari melihat kearah mata Arya, "Kau memang misterius, Arya. Aku bahkan tidak bisa mempercayaimu sepenuhnya." Ucap Soca lalu pergi menuju kamarnya untuk tidur.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun