Mohon tunggu...
syahrulfaturrohman
syahrulfaturrohman Mohon Tunggu... Mahasiswa

Nama Saya Syahrul Faturrohman saat ini saya sedang menempuh pendidikan di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Siliwangi dan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Saya cinta Indonesia : )

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Menjelajah Keindahan Yogyakarta: Petualangan Yang Terlupakan

7 Februari 2025   11:01 Diperbarui: 7 Februari 2025   11:01 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain menjelajahi keindahan Yogyakarta, saya juga mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk Penguatan Wirausaha Literasi Berbasis Linguistik, Sastra, Seni, dan Budaya serta Pembelajarannya. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam mengembangkan wirausaha berbasis literasi dan seni budaya.

Kegiatan ini diikuti oleh Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dari kalangan pendidik, pegiat literasi, dan pengusaha kreatif yang ingin mengembangkan potensi mereka di bidang linguistik, sastra, seni, dan budaya. Melalui berbagai sesi diskusi, workshop, dan praktik langsung, kami mendapatkan wawasan baru tentang cara mengintegrasikan aspek-aspek tersebut ke dalam dunia pendidikan dan bisnis.

Perjalanan saya di Yogyakarta dimulai dengan menikmati sajian khas di Den Nany Resto dan pembukaan (Bimtek) disana. Restoran ini menawarkan konsep unik dengan nuansa tradisional yang sangat kental. Interiornya dihiasi dengan ornamen khas Jawa, memberikan suasana yang nyaman dan hangat.

Tak hanya soal rasa, pengalaman makan di sini juga memberikan wawasan tentang kekayaan kuliner khas Jawa. Restoran ini bukan hanya tempat untuk menikmati makanan, tetapi juga sarana untuk memahami lebih dalam budaya kuliner masyarakat Yogyakarta. Selain itu, Den Nany Resto juga menjadi tempat yang cocok untuk bersantai dan menikmati suasana khas pedesaan yang tenang dan damai.

Setelah menikmati makanan lezat, saya melanjutkan perjalanan ke Lava Tour Merapi. Wisata ini menawarkan pengalaman yang berbeda, di mana saya menaiki jeep untuk menjelajahi sisa-sisa letusan Gunung Merapi yang dahsyat.

Selama perjalanan, saya melihat beberapa situs penting, seperti Museum Sisa Hartaku, dan batu alien yang terbentuk akibat letusan gunung. Pemandangan di sepanjang rute begitu menakjubkan, memberikan perspektif baru tentang kekuatan alam dan bagaimana masyarakat sekitar bangkit setelah bencana. Manfaat dari wisata ini bukan hanya sekadar rekreasi, tetapi juga edukasi tentang kebencanaan dan ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana alam.

Tidak lengkap rasanya jika ke Yogyakarta tanpa berkunjung ke Jalan Malioboro. Jalan ini merupakan ikon wisata Yogyakarta yang selalu ramai oleh wisatawan. Saya berjalan-jalan menyusuri trotoar yang kini semakin nyaman, sambil menikmati suasana khas Malioboro yang penuh dengan pedagang kaki lima, musisi jalanan, dan berbagai pertunjukan seni.

Di sini, saya membeli beberapa oleh-oleh khas seperti batik, kerajinan tangan, dan pernak-pernik khas Yogyakarta. Selain itu, menikmati kuliner khas seperti wedang ronde dan bakpia menambah kesan istimewa dari perjalanan ini. Jalan Malioboro bukan sekadar pusat wisata belanja, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Para pedagang, seniman jalanan, dan pengusaha kecil mendapatkan penghasilan dari ramainya wisatawan yang datang setiap hari.

Perjalanan diakhiri dengan kunjungan ke Museum Sonobudoyo, yang terletak tidak jauh dari Malioboro. Museum ini menyimpan berbagai koleksi benda bersejarah yang mencerminkan kebudayaan Jawa dari masa ke masa. Saya melihat koleksi wayang, keris, batik, dan berbagai artefak kuno yang memberikan wawasan lebih dalam tentang sejarah Nusantara.

Salah satu hal yang menarik adalah adanya pertunjukan wayang kulit yang rutin digelar di museum ini. Menyaksikan pertunjukan tersebut memberikan pengalaman unik dalam memahami seni tradisional Jawa yang kaya akan makna filosofis. Museum ini memberikan manfaat edukatif yang sangat besar, terutama bagi mereka yang ingin belajar lebih dalam tentang sejarah dan budaya Jawa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun