Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Sebuah Kepulangan

3 Juni 2019   12:43 Diperbarui: 4 Juni 2019   20:41 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

Dua hari kemudian Yusuf tiba-tiba mendapati dirinya telah berada di rumah ibunya.

"Apa yang terjadi? Di mana ini?" Kata Yusuf yang masih dalam keadaan linglung dan bingung. "Oh, ternyata sudah sampai di rumah," ingatnya.

Beberapa saat kemudian dia terdiam, seolah merasakan sesuatu yang berlainan daripada dirinya yang biasa. 

Dan tiba-tiba ia semakin bertambah bungkam. Telinganya mendengar lantunan Surah Yasin yang serentak keluar dari bibir banyak orang, juga suara seorang wanita yang menangis dengan keras. Yang tepat berada di belakangnya. Rumah ibunya mendadak ramai. 

Dan ketika ia berbalik, Yusuf melihat ibunya tengah menangis sembari mencium jasad seseorang yang telah terbungkus kain kafan. Ia mengingat sesuatu, kembali berbaring dan mengangkat kedua tangan berbentuk astralnya yang transparan.

"Maafkan Yusuf, Bu. Yusuf sudah pulang. Benar-benar pulang," lirihnya tanpa ada siapa pun yang mampu mendengar. Termasuk ibunya.

Yusuf memang sudah pulang. Namun pipi ibunya yang keriput masih basah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun