***
Dua hari kemudian Yusuf tiba-tiba mendapati dirinya telah berada di rumah ibunya.
"Apa yang terjadi? Di mana ini?" Kata Yusuf yang masih dalam keadaan linglung dan bingung. "Oh, ternyata sudah sampai di rumah," ingatnya.
Beberapa saat kemudian dia terdiam, seolah merasakan sesuatu yang berlainan daripada dirinya yang biasa.Â
Dan tiba-tiba ia semakin bertambah bungkam. Telinganya mendengar lantunan Surah Yasin yang serentak keluar dari bibir banyak orang, juga suara seorang wanita yang menangis dengan keras. Yang tepat berada di belakangnya. Rumah ibunya mendadak ramai.Â
Dan ketika ia berbalik, Yusuf melihat ibunya tengah menangis sembari mencium jasad seseorang yang telah terbungkus kain kafan. Ia mengingat sesuatu, kembali berbaring dan mengangkat kedua tangan berbentuk astralnya yang transparan.
"Maafkan Yusuf, Bu. Yusuf sudah pulang. Benar-benar pulang," lirihnya tanpa ada siapa pun yang mampu mendengar. Termasuk ibunya.
Yusuf memang sudah pulang. Namun pipi ibunya yang keriput masih basah.