Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah Gratis atau Kemitraan Pendidikan?

4 Juni 2025   18:37 Diperbarui: 4 Juni 2025   18:37 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Kompas 

Saat itulah saya sadar, ada pergeseran makna dari kata "gratis". Dulu, ia bermakna pembebasan dari hambatan finansial. Sekarang, ia berubah menjadi pembebasan dari tanggung jawab.

Gagasan Kemitraan: Sebuah Jalan Tengah

Di sinilah saya merasa pandangan Pak JC Tukiman layak dipertimbangkan. Ia mengusulkan agar idiom “sekolah gratis” diganti dengan ungkapan yang lebih merefleksikan kolaborasi, seperti “kemitraan pendidikan”. Menurut beliau, istilah ini mengandung makna ganda: menunjukkan komitmen negara, sekaligus mengajak masyarakat ikut bertanggung jawab dalam pembangunan manusia.

Sebagai guru, saya menyambut baik gagasan ini. Saya bahkan membayangkan jika istilah kemitraan ini mulai dipopulerkan dalam buku rapor, papan pengumuman sekolah, hingga brosur PPDB.

Bayangkan betapa kuat pesannya jika sekolah menulis:

“Kami bukan sekadar sekolah gratis. Kami mitra Anda dalam mencerdaskan generasi bangsa.”

Namun, Hati-hati Juga dengan Istilah Baru

Meski saya setuju dengan semangat perubahan istilah, saya juga merasa perlu mengingatkan: mengganti kata bukan berarti menyulap realitas. Kata “kemitraan” bisa menjadi jargon indah, namun kosong makna jika tidak dibarengi kebijakan dan pendekatan yang mendukung.

Jangan sampai “kemitraan” menjadi topeng baru untuk mengalihkan tanggung jawab negara kepada masyarakat, apalagi di daerah-daerah miskin yang orang tuanya bahkan kesulitan memenuhi kebutuhan pokok harian.

Kemitraan sejati lahir dari keterbukaan, transparansi, dan saling percaya. Dalam konteks sekolah, artinya:

Orang tua merasa dihargai pendapatnya dalam forum komite sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun